Catherine, seorang wanita cantik yang sukses dan kaya raya namun masih lajang, berniat mencari calon suami dengan kriteria : tidak suka melirik wanita lain, tidak akan pernah menampar isterinya, tidak akan lari dari tanggung jawabnya sebagai suami. Dan syarat keempat adalah laki-laki itu harus dapat memuaskannya di tempat tidur.
Ia segera mengumumkan keinginan itu melalui beberapa media massa. Selang sepekan kemudian, ketika sedang asyik-asyiknya bermalas-malasan di dalam kamar, Catherine dikejutkan oleh suara ketukan keras di pintu rumahnya.
Meski dengan perasaan dongkol, Catherine segera bergegas keluar.
Alangkah terkejutnya Catherine ketika pintu sudah terbuka, di hadapannya hadir seorang pria buta, tanpa tangan, tanpa kaki, dan terduduk di kursi roda dengan resleting celana agak sedikit terbuka.
Catherine bertanya-tanya dalam hati, siapa dan mau apa gerangan laki-laki ini?
“Apakah Anda Catherine?” tanya pria itu tanpa basa-basi lagi.
“Benar, Anda siapa dan ada keperluan apa Saudara datang?” balas Catherine.
“Saya mau melamar Anda”, jawab laki-laki tersebut dengan penuh keyakinan. Catherine tertawa dalam hati.
”Wah nekat benar pria ini?” Catherine membatin.
“Saya buta, tentunya tidak mungkin saya akan melirik wanita lain. Saya tidak punya tangan, jadi tidak mungkin saya bisa memukul Anda. Saya juga tak punya kaki, jelas saya tidak akan bisa lari,” lanjut pria itu.
“Tapi, apakah Anda yakin mampu memuaskan saya?” tanya Catherine berupaya mencari alasan agar dapat menolak laki-laki tersebut.
“Anda benar-benar meremehkan saya. Anda pikir, saya tadi mengetok pintu pakai apa?”
