Hari ini sungguh menjadi hari yang membuktikan dengan telak kepadaku bahwa tidak ada salahnya kemarin daku memutuskan untuk Golput. Setelah seharian penuh daku disuguhi konyol dan tololnya para anggota dewan tikus secara live di TV dalam memutuskan untuk mencabut pasal 7 ayat 6 yang mana nanti akan berimbas dengan naik atau tidaknya harga BBM.
Dari semua fraksi yang hadir saat itu hanya fraksi PDI-P, PKS, Gerindra dan Hanuralah yang tidak menyetujui pencabutan akan pasal tersebut.
Intinya gini, rakyat gak mempermasalahkan mau BBM jadi seratus ribu perliter atau bahkan hingga sejuta perliternya asal adil, neh gw kasih tau, logikanya jika lu hanya punya motor roda dua, apakah rela jika yang punya Alphard atau Ferrari membeli bensin dengan harga yang sama atau hanya berbeda beberapa ribu doang? nggak kan?
nah jadi untuk menghadapi masalah ini sih gampang aja, tinggal atur harga bensin sesuai dengan harga kendaraan tersebut, misalnya mobil dengan harga dibawah seratus jutaan diharuskan beli bensin seharga Rp. 6.000,- sedangkan untuk mobil dengan harga diatas 1 milyard diharuskan beli bensin dengan patokan harga Rp. 50.000,-...adilkan?
nah untuk kendaraan umum dan niaga harga bensinnya dikasih subsidi agar tidak berimbas naiknya bahan pokok lainnya.
Untuk membedakan harga BBM kendaraan yang beroperasi tersebut yaitu dengan cara memberikan stiker atau dengan memberikan kartu khusus yang akan ditunjukan setiap membeli bensin di SPBU. Atau bisa lebih canggih lagi dengan memasukan kartu ke komputer khusus di SPBU lalu memasukan plat kendaraan, maka komputer akan menentukan sendiri jenis harga bensin yang diperbolehkan untuk dibeli oleh yang bersangkutan...
Dan yang paling penting adalah bagaimana caranya agar pengalihan subsidi tersebut benar-benar berguna bagi kesejahteraan rakyat. Jangan dengan membagikan uang tiga ratus ribu per tiga bulan sudah ngaku pro rakyat...ehhehe...apelagi yang nerima BLT ntuh masih keluarga dari Pak RT doang.
Atau yang parahnya lagi dengan membangun jalan lorong, terus masyarakat disuruh tanda tangan berita acara jumlah uang untuk proyek lorong sebesar empat puluh juta tapi yang dikasih cuma dua puluh juta. pehhhh
Mending lagi dibangunin pabrik, bisa menyerap tenaga kerja yang banyak....iya nggak....
Dah akhhh...percuma cuap-cuap juga...toh Negeri ini sudah BANGKRUT...