01 Juli 2010

Seorang Jendral yg berani tembak kepalanya sendiri demi memberantas KORUPSI Bagikan

Ntah valid atau nggak, gw dapet email dari temen disebuah mailing list yg gw ikutin, setelah dibaca isinya lumayan mengagetkan gw, coba dech baca sendiri :


SURAT PERNYATAAN



Yang bertanda tangan dibawah ini:



Nama : Saurip Kadi.

Umur : 59 Tahun.

Tempat / Tanggal Lahir : Brebes, 18 Januari 1951.

Pekerjaan : Purnawirawan TNI-AD (Pangkat Terakhir

Mayor Jenderal TNI)

Alamat : Jln Rantai Timah G – 25 KPAD Bulakrantai Kramatjati

Jakarta Timur.

Telepon Rumah /HP : 021 809 3531 / 0815 186 5758.

Berkaitan dengan pengajuan saya untuk ikut dalam seleksi Calon Pengganti Pimpinan Komisi Tindak Pidana Korupsi (KPK) dengan ini menyatakan dengan sesungguh-sungguhny a, bahwa jika saya terpilih menjadi Ketua KPK, saya sanggup untuk:

1. Tidak melakukan jual beli perkara, tidak terlibat Makelar Kasus (Markus), tidak menerima suap atau imbalan atau janji atau hal-hal yang sejenis yang berhubungan dengan tugas dan jabatan sebagai Ketua KPK.

2. Dengan sengaja tidak merespon, membiarkan, tidak memproses, mengolor-olor waktu atau hal-hal yang sejenis atas kasus korupsi yang berskala besar utamanya kasus yang dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan negara dan peradaban bangsa.

Dan bila ternyata saya melanggar kedua butir tersebut diatas, dengan cukup menggunakan indikasi yang secara akal sehat menyimpulkan bahwa saya tidak memenuhi atau gagal melaksanakan janji tersebut, dengan ini saya mengumumkan kepada masyarakat luas bahwa: saya menyiapkan 1 (satu) butir peluru untuk saya tembakkan dengan tangan saya sendiri ke kepala saya.

Sikap ini saya ambil sebagai bukti terkoyaknya jiwa kemiliteran saya yang tidak mungkin membiarkan kondisi amburadulnya negeri ini terus berkembang. Disatu sisi segenap prajurit TNI dengan tulus ikhlas siap mengorbankan jiwa dan raga demi kepentingan negara dan bangsa, disisi lain praktek korupsi semakin merajalela dan saat ini sudah pada tingkat membahayakan sendi-sendi kehidupan negara dan peradaban bangsa.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun juga dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan per Undang- undangan yang berlaku.



Jakarta, 3 - Juni - 2010.

Saya Yang Membuat Penyataan:







Saurip Kadi

Mayor Jenderal TNI (Purn)



Pertanyaannya adalah :
1. Apakah peluru tsb benar2 ada (sudah disiapkan) dan jika memang terjadi demikian, apakah benar sang Jendral mau menembakan peluru tersebut kekepalanya? kalo emang benar, beliau akan menjadi Pejabat pertama Indonesia yg melakukan bunuh diri karna kegagalannya sendiri
2. Apakah jika beliau nanti benar2 menembakan kepalanya dan mati, apa hukum agamanya?
3. Jika suatu saat nanti ada "konspirasi" yg coba membunuh beliau dgn sebuah peluru, apakah Polisi akan tetap menyelidiki kasusnya, sementara beliau sudah membuat surat pernyataan (gw saranin beliau harus memberikan identitas peluru yg sudah disiapkannya terlebih dahulu kepada Polisi)

tapi apapun itu, kita harus mendukung sebuah keseriusan beliau dalam menghancurkan Korupsi di negeri ini, setidaknya dengan membaca surat ini kita masih mempunyai sedikit harapan terhadap negeri kotor ini.....
baca juga di http://meletekdewek.co.nr/

1 komentar:

  1. pertanyaan ke-4, tu surat pernyataan ditandatangani di atas materai ga??? hehe..

    trus misal identitas senjata n peluru dh di beritahukan ke polisi, ap bs jamin tdk akan bocor keluar? yakin polisi tdk akan terlibat konspirasi?? hmmm... surat pernyataan yang patut di acungi jempol, tp sangat beresiko tinggi!

    BalasHapus

Blog ini adalah blog Dofollow, tinggalkan pesan disini untuk mendapatkan Backlink...