31 Januari 2010

koran oh koran

Saat nunggu pecel lele gw kelar dibungkus tadi malem, aku duduk tertegun menatap tumpukan sampah yang didominasi oleh tumpukan koran bekas.
terbesit dipikiranku, berapa banyak sampah koran bekas yang dibuang orang hari ini, kemarin dan kemarin-kemarinnya lagi.
Bayangkan, berapa banyak sumber daya alam yang terbuang percuma....menurutku tidak bijak sekali apabila kita menginginkan berita namun harus mengorbankan alam.
tulisan ini pasti akan diprotes banyak orang, tapi sah-sah aja apabila aku mengemukakan pendapat.
lanjut....suatu hari kelak, perlahan namun pasti orang akan meninggalkan sumber informasi melalui media konvensional seperti koran.
hal inipun sudah diwanti-wanti oleh pebisnis koran sendiri dengan merilis koran versi online.
menurut hematku, apabila dibuat system koran elektronik secara masal, maka mau tidak mau orang akan meninggalkan koran versi cetak.
buat saja epapper, tentu akan sangat menghemat banyak hal, misalnya ongkos cetak, bahan baku, dan wartawan maupun editor dapat bekerja hanya melalui koneksi internet saja, kebayangkan hematnya....so pasti cost office akan berkurang....
system yang diterapkan adalah open system kepada wartawan seluruh dunia, jika editor menyatakan layak muat dan langsung diupload, maka sang wartawan dapat langsung menerima fee. itung-itung pihak perusahaan epapper akan menghemat cost untuk karyawan serta berita yang didapat akan lebih beragam.
fiuhhh...ini hanya sebuah pemikiran usang disaat menanti pecel lele selesai dibungkus doang kok...

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini adalah blog Dofollow, tinggalkan pesan disini untuk mendapatkan Backlink...