28 Februari 2009

Puisi kematian

Dibalik jendela kayu aku tertegun
menatap jauh ke angakasa malam
dibalik tirai kusibak kegelapan
sang malam begitu sunyi menemaniku

Sebuah tubuh terbaring kaku dikamar itu
seseorang yang puluhan tahun menemani hidupku
melawan kerasnya peradaban
dengan kesantunan dan kasih sayang

Sang maut begitu cepat bermain-main dengannya
masih terngiang senyum dari rona cantiknya
apa yang harus kulakukan tanpanya
hanya menunggu waktu untukku

bertambah satu bintang malam ini
yang akan selalu menemani senyapku....
wahai jiwa yang tenang
bersemayamlah kau di ranting-ranting pohon kedamaian
hingga waktunya nanti kau dipetik
menjadi kesegaran dalam taman surga

*entah apa maksud puisi ini kubuat....

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini adalah blog Dofollow, tinggalkan pesan disini untuk mendapatkan Backlink...