Dibalik jendela kayu aku tertegun
menatap jauh ke angakasa malam
dibalik tirai kusibak kegelapan
sang malam begitu sunyi menemaniku
Sebuah tubuh terbaring kaku dikamar itu
seseorang yang puluhan tahun menemani hidupku
melawan kerasnya peradaban
dengan kesantunan dan kasih sayang
Sang maut begitu cepat bermain-main dengannya
masih terngiang senyum dari rona cantiknya
apa yang harus kulakukan tanpanya
hanya menunggu waktu untukku
bertambah satu bintang malam ini
yang akan selalu menemani senyapku....
wahai jiwa yang tenang
bersemayamlah kau di ranting-ranting pohon kedamaian
hingga waktunya nanti kau dipetik
menjadi kesegaran dalam taman surga
*entah apa maksud puisi ini kubuat....
0 komentar:
Posting Komentar
Blog ini adalah blog Dofollow, tinggalkan pesan disini untuk mendapatkan Backlink...