15 Agustus 2008

Amier kecil


Masa kecilku bener2 gak bisa terlupakan loh.....
Aku hidup berdua saja dengan Bunda disebuah gubug (ini beneran gubuk yg terbuat dari kayu)...waktu itu masa2 sulit aku dan Bunda jalani hanya berdua saja di Gubuk ini, gak ada yg tau tangis kelaparan kami, gak ada yg tau apa kami sudah makan apa belum hari ini....dan gak ada yg pernah tau kami kedinginan kala hujan karna atap pada bocor disana-sini....
Aku dan Bunda hidup digubuk ini jauhhhhhhh banget dari peradaban, letak gubuk ini tepat ditengah2 hutan...Tanah yg kami tinggalin ini adalah tanah Kakekku yg dipercayakannya ke Bund a untuk menjaganya....
Sejak kecil aku ditinggal sendirian oleh Bunda di Gubuk ini, Bunda bekerja disebuah Pabrik minuman di kampung kelahiranku ini...
Waktu aku masih kelas 3 SD, aku punya kebiasaan menyendiri, setiap pulang sekolah aku selalu naik keatas pohon manggis dan baru turun kalo dah maghrib, setiap hari hal ini aku lakuin, duduk seorang diri diatas pohon sambil menatap jauh dunia.....
Dihutan ini terdapat banyak pohon2 besar, mulai dari pohon Duren, mangga, duku, manggis, rambutan, pohon asem, dan masih buanyak lagi pohon2 yg menjulang tinggi...dibelakang rumah terdapat kebun ubi kayu yg ditanam oleh Bunda selepas pulang kerja...ubi ini kami cabut dan kami rebus jika Bunda dah gak ada duit lagi buat beli Beras.....
Hutan bambu juga memberikan kami kehidupan, dari rebung (tunas bambu muda) kami bisa menikmati makan malam dengan variasi baru....
dibelakang hutan juga ada semacem aliran telaga yg berasal dari mata air sedalem mata kaki orang dewasa....sungguh bening airnya dasarnya dari bebatuan kecil yg sesekali ikan bermain meliukan tubuhnya.....
Hewan2 liar banyak terdapat disini, mulai dari burung betet sampai ke orang hutan dan menjangan hidup bebas dibelakang rumah...sering aku berburu sendirian dengan memasang jerat....dgn beginilah saya dan Bunda bisa makan daging....
Sayur mayur seperti kangkung dan genjer hidup sendiri dihutan ini...sungguh sebuah berkah bagi kami.....
cerita ini sama sekali gak aku karang2 atau aku tambahin majas biar nampak indah, tapi ini bener2 kisah nyata hidup yg pernah aku jalani.....
sayang...hutan kecil itu hilang ketika aku duduk di bangku SMP, kakekku menjual tanah itu ke pabrik Olympic....dan hutan yg asri itu berubah menjadi hutan besi dan beton....
sejak itulah kami bisa memiliki rumah sendiri yg cukup permanen, perjalanan panjang membawa aku dan bunda sampai kesekarang ini....

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini adalah blog Dofollow, tinggalkan pesan disini untuk mendapatkan Backlink...